Senin, 08 Februari 2010

METBOLISME DAN CARA TERNAK MELEPAS PANAS TUBUH MELALUI KONDUKSI

Oleh
GATOT ADIWINARTO, S.Pt

METABOLISME

Difinisi
Metabolisme berasal dari kata Yunani “metaballein” yang mempunyai arti “mengubah”, sehingga didefinisikan sebagai gabungan seluruh reaksi kimia yang terjadi di dalam sel makluk hidup. Proses kimia pada makluk hidup ini mendapatkan senyawa kimia sekitarnya, kemudian menggunakan dan mengubahnya untuk mempertahankan kerlangsungan hidupnya. Metabolisme mencakup dua proses reaksi yaitu katabolisme dan anabolisme. Katabolisme berkaitan dengan reaksi degradasi, sedangkan anabolisme berhubungan dengan rekasi sintetis. (Abdul Hamid A., 2001).
Lebih lanjut Srigandono B. (1991) dalam Kamus Istilah Peternakan medefinisikan metabolisme adalah suatu proses kimia maupun fisika yang berurutan yang terjadi untuk mempertahankan kehidupan dalam tubuh. Dari proses ini juga tersedia energi yang berguna dalam berbagai kerja serta produksi. Proses pembangunan, baik kimia ataupun fisika yang melibatkan pemanfaatan zat-zat makanan untuk tubuh disebut anabolisme. Proses penghancuran untuk menghasilkan energi melalui pemecahan jaringan disebut catabolisme.
Dengan demikian metabolisme adalah suatu istilah untuk menunjukkan perubahan-perubahan kimiawi dalam komponen bahan makanan yang terjadi setelah pencernakan dan penyerapan. Berbagai zat nutrisi (protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral) selama proses pencernakan telah diubah kedalam setruktur sederhana sehingga dapat deserap tubuh ternak. Akan tetapi zat-zat nutrisi tersebut harus diubah kembali kedalam bentuk kompleks sebelum zat-zat nutrisi tersebut bermanfaat bagi ternak. Agar jaringan tubuh ternak sanggup menggunakan senyawa sederhana yang dibawa aliran darah, maka perlu terjadi reaksi kimiawi lebih lanjut. Pada proses tersebut timbul energi, panas dilepaskan, dan banyak produk akhir yang tidak berguna dikeluarkan melalui ginjal. (Anggorodi, 1995).

Pengendalian Metabolisme
Semua reaksi metabolisme baik yang sederhana maupun komplek dikendalikan secara ketat dan dilakukan secara fleksibel, disesuaikan denga lingkukangan kuar sel (prokariot atau eukariot), utuk mempengaruhi prinsip ekonomis dan kerja sel secara normal. Pengendalian metabolisme dapat dilakukan melalui pengawasan laju enzim. Pengendalian ini pada dasarnya ada dua cara, yaitu mengatur konsentrasi enzim dan mempengaruhi pengubahan antara bentuk-bentuk aktif dan tidak aktif. Bentuk pengaturan melalui pengendalian konsentrasi enzim tertentu telah dipelajari lebih intensif pada bakteri, pengendalian metabolisme tersebut dapat dicapai pada tahap transkripsi dan sedikit pada tahap translasi (Abdul Hamid A., 2001).

SISTEM PEMBUANGAN PANAS PADA TERNAK
Ternak dalam kehidupannya secara fisik dipengaruhi oleh lingkungannya baik itu lingkungan fisik, lingkungan biologi dan lingkungan sosial. Lingkungan fisik yang secara langsung diterima oleh ternak antara lain, dari tanah, temperatur, sinar matahari, kelembaban dan juga angin. Ternak untuk mempertahankan diri dari lingkungan yang mempengaruhi baik langsung maupun tidak langsung, akan memproduksi panas. Panas tersebut yang diproduksi oleh ternak akan menggantikan panas yang hilang akibat penyesuaian suhu tubuh ternak.
Ternak dalam melepaskan panas untuk menyesuaikan dengan kondisi lingkungannya melalui radiasi, konveksi, konduksi, evaporasi dan metabolisme. Perpindahan energy yang dikeluarkan ternak pada lingkungannya sesuai dengan panas yang dihasilkan (Hafez. By. E.S.E, 1968).

KONDUKSI
Konduksi adalah perpindahan panas dari ternak yang mempunyai suhu lebih tinggi pada sebuah benda yang suhunya lebih rendah. Kecepatan dari beberapa konduksi panas dari berbagai subtansi alam, misalnya konduktivitas panas dari perak adalah 1000 ; kulit manusia 3,5 – 0,8 (tergantung dari aliran darah); air 1,4 ; kelinci 0,06 ; udara 0,056. Sehingga kecepatan konduksi panas memasuki kulit adalah sama jumlahnya seperti yang masuk pada perbandingan dari air, tetapi lebih tinggi 10 – 60 kali dari pada perbandingan pada penyulingan air (Hafez. By. E.S.E, 1968).
Konduksi terjadi tergantung dari pada 1) kontak fisik dengan benda atau permukaan sekelilingnya; 2) temperatur dari permukaan tersebut (tinggi temperatur); 3) konduktivitas ternak, temperatur dan luas permukaan yang kontak. Misalnya huniditas yang tinggi di musim dingin akan meningkat rasa dingin, oleh karna itu ditingkatkan konduktivitasnya melalui pakauan penutup. Air dingin merupakan alat pendingin yang efisien dan efektif melalui konduksi. Berbagai metal mudah mengkonduksi panas, sedangkan udara, minyak, lemak, bulu, rambut, nilon, sutera, kayu dan wol sukar mengkonduksi panas. Sebab itu manusia memilih panci penggorengan dari metal (dengan alat pegangan dari kayu). Panas hilang melalui konduksi, namun dapat diminimalkan dengan insulasi fur dan pakaian penutup. Sapi dan babi mendisipasi panas melalui konduksi dengan tidur di lantai yang dingin (Sihombing dkk, 2000). Panas yang dihasilkan ternak dapat hilang dari tubuh dengan cara kontak lansung dengan permukaan yang lebih dingin. Sebaliknya ternak juga dapat menambah panas melalui kontak denga permukaan yang lebih panas. Jumlah energy panas yang dapat dipindahkan melalui konduksi, tergantung pada perbedaan temperatur diantara dua tempat, luasnya permukaan yang kontak, dan penutup dari dua benda yang saling berkontak. Perpindahan panas hingga ke struktur badan juga melalui proses konduksi. Pemindahan panas dari ternak ke lantai kandang akan lebih besar jika ternak tiduran dari pada berdiri.


DAFTAR PUSTAKA

Abdul Hamis. A, (2001). Biokimia : Metabolisme Biomolekul. Penerbit Alfabeta. Bandung.

Ames, 1995. Tunnel Ventilation to Alleviate Animal Heat Stress. Iowa State University Extension.

Anggorodi, (1995). Nutrisi Aneka Ternak Unggas. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Esmay L. Merle, 1978, Principles of Animal Environment. Avi Publishing Company, INC. Westport, Connecticut.

Hafez. By. E.S.E, 1968. Adaptation of Domestic Animals. Lea and Febiger. Philadelphia.

Sihombing. DTH, dkk, 2000. Lingkungan Ternak. Universitas Terbuka. Jakarta.

Srigandono B. (1991). Kamus Istilah peternakan. Penerbit Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

1 komentar:

  1. The 7 best Casino Sites in Las Vegas, Nevada - Mapyro
    See the best casino sites in 인천광역 출장샵 Las 경기도 출장샵 Vegas, Nevada. Las 서귀포 출장마사지 Vegas (4-star) | 3.5-star, The Strip, 광양 출장샵 Las Vegas Strip, 여주 출장샵 Downtown Las Vegas.

    BalasHapus