Jumat, 01 Mei 2009

PENETASAN TELUR


MENETASKAN TELUR ITIK

Gatot Adiwinarto,SPt

Telur adalah suatu bentuk tempat penimbunan zat gisi seperti air, protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral yang diperlukan untuk pertumbuhan embrio sampai menetas. Selain itu kerabang telur berfungsi sebagai pelindung dari pengaruh luar sehingga kondisi telur bagian dalam tidak terpengaruh, dan kondisi embrio tidak terganggu pada saat dierami hingga menetas menjadi anak itik. Telur yang dapat ditetaskan adalah harus fertil atau yang lazim disebut dengan telur tetas. Telur tetas merupakan telur yang sudah dibuahi oleh sel jantan. Bila tidak dibuahi oleh sel jantan, telur tersebut disebut telur infertil atau lazim disebut telur konsumsi, artinya telur tersebut tidak dapat menetas jika ditetaskan, melainkan hanya untuk dikonsumsi saja.
Adapun untuk menetaskan telur perlu diperhatikan hal-hal yang menunjang keberhasilan dalam menetaskan.

A. Memilih Telur Tetas.

Telur yang baik jika ditetaskan akan mengahasilkan anak itik yang baik pula, untuk itu perhatikan hal-hal dibawah ini agar kita berhasil dalam penetasan telur :

1. Telur, harus dari induk yang dikawini.

2. Bentuk telur, yang baik adalah bulat telur artinya lonjong ada bagian yang runcing dan ada bagian yang tumpul, rongga udara ada di bagian yang tumpul.

3. Kulit telur, permukaan kulit telur rata, tidak ada cacat, tidak terlalu tebal maupun tipis dan tidak boleh retak sedikitpun.

4. Umur Telur, telur yang akan ditetaskan harus masih segar sebaiknya berumur kurang dari 7 hari. Apabila telur terlalu lama disimpan dapat mengakibatkan kematian pada embrio. Umur telur yang akan ditetaskan sebaiknya mempunyai umur yang seragam, bila tidak seragam maka hasil tetasnya tidak serempak.

5. Bobot telur, bobot telur itik yang baik untuk ditetaskan berkisar antara 60 – 65 gram, bobot telur yang seragam akan menghasilkan anak itik yang seragam besarnya.

6. Kebersihan telur tetas, telur yang akan ditetaskan hendaknya dalam kondisi bersih, telur yang kotor dan terkontaminasi bakteri dapat mengakibatkan telur busuk dan akan menggagalkan penetasan.

B. Faktor yang mempengaruhi Penetasan.

Beberapa faktor yang sangat berpengaruh dan harus menjadi perhatian khusus selama proses penetasan berlangsung adalah :

1. Sumber panas, karena mesin tetas ini sumber panasnya dari energi listrik dan sebagai media penghantar panasnya menggunakan lampu pijar, maka selama proses penetasan berlansung lampu pijar harus diusahakan tidak terputus, kalau lampu pijar terputus harus segera diganti. Lampu pijar harus mampu menghantarkan panas yang dibutuhkan untuk penetasan yakni 101ºF (38,5ºC), untuk menjaga kestabilan suhu digunakan alat yang namanya termoregulator.

2. Air, berfungsi sebagai bahan untuk mempertahankan kelembaban didalam ruangan mesin tetas, oleh karena itu air didalam mesin selama proses penetasan berlangsung tidak boleh kering. Kelembaban yang dibutuhkan pada penetasan umur 1 hari – 25 hari adalah yang ideal antara 60% - 70%, sedangkan pada hari ke 26 sampai menetas membutuhkan lebih tinggi yaitu 75%.

3. Operator, adalah orang yang mengoperasikan mesin tetas. Tugas operator selama penetasan adalah :

a. Mengatur suhu ruangan mesin tetas sesuai dengan suhu yang ditentukan.

b. Mengatur dan mengontrol kelembaban ruangan mesin tetas.

c. Mengatur ventilasi mesin tetas.

d. Melakukan pembalikan / pemutaran telur.

e. Melakukan pemeriksaan telur dengan alat teropong.

f. Mencatat semua kegiatan yang dilakukan selama penetasan berlangsung.

4. Pemutaran telur, mempunyai tujuan untuk memberikan panas secara merata pada permukaan telur, Selain itu untuk mencegah agar embrio tidak menempel pada salah satu sisi kerabang telur. Pemutaran telur dilakukan dengan mengubah posisi telur dari kiri ke kanan atau sebaliknya, untuk telur dengan posisi mendatar yang bawah diputar menjadi diatas, apabila telur diberdirikan bagian yang tumpul harus diatas.

5. Peneropongan, dilakukan karena untuk mengetahui keberadaan atau perkembangan embrio secara dini. Peneropongan biasanya dilakukan sebanyak 3 kali selama penetasan berlangsung yaitu pada hari ke 1, ke 7 dan hari ke 25.

C. Tatalaksana Penetasan.

1. Persiapan penetasan.

a. Dengan melakukan sanitasi / membersihkan mesin tetas dari segala kotoran, kemudian dilakukan fumigasi dengan menggunakan KMnO4 dan Formalin 40%, dengan perbandingan untuk 1 m³ diperlukan KMnO4 6 gram dan Formalin 40% 12 ml.

b. Wadah/bak air diisi dengan air hangat-hangat kuku (38,5ºC), setelah itu bak air dimasukkan dalam mesin tetas.

c. Hidupkan mesin tetas dan stabilkan suhu dalam mesin tetas hingga mendapatkan suhu yang konstan pada skala 101ºF. Cara mengatur suhu dengan merubah kedudukan skrup termostat, apabila suhu belum mencapai 101ºF lampu sudah mati maka skrup pada termostat diputar ke kiri sampai menyala, atau sebaliknya apabila suhu sudah mencapai 101ºF tetapi lampu belum mati maka skrup pada termostat diputar ke kanan sampai lampu mati. Pekerjaan ini di ulang-ulang hingga diperoleh suhu 101ºF, kemudian tunggu selama 24 jam, apabila sudah tidak berubah lagi maka mesin tetas sudah siap digunakan.

d. Susun telur yang akan ditetaskan pada rak telur dengan posisi kemiringan 45 derajat, dan bagian ujung tumpul berada diatas.

e. Penambahan kelembaban, untuk telur itik perlu dilakukan penambahan kelembaban dengan pengabutan air pada telur maupun dalam mesin atau telur di basahi dengan air hangat dilakukan setiap pembalikan telur.

2. Pelaksanaan penetasan.

a. Hari ke 1 : Masukkan telur ke dalam mesin tetas setelah langkah-langkah persiapan sudah siap. Ventilasi ditutup rapat, suhu 101ºF, catat posisi telur pada kartu kontrol. Lakukan pemerikasaan telur (candling) setelah 24 jam.

b. Hari ke 2 : Mesin tetas dibiarkan tertutup rapat, Suhu 101ºF.

c. Hari ke 3 : Mesin tetas dibiarkan tertutup rapat, Suhu 101ºF.

d. Hari ke 4 : Mulai pemutaran telur, pemutaran telur dilakukan sehari 3 kali yakni pagi jam 06.00, siang jam 14.00, malam jam 22.00 (interval 8 jam) dengan cara membalik, mengeluarkan telur beserta raknya. Pemutaran dilakukan diluar sambil pendinginan 10 – 15 menit (Putar 3 kali dan pendinginan), Suhu 101ºF. Ventilasi dibuka ¼ bagian, jangan lupa dicatat.

e. Hari ke 5 : Putar 3 kali dan pendinginan, ventilasi dibuka ½ bagian.

f. Hari ke 6 : Putar 3 kali dan pendinginan, ventilasi dibuka ¾ bagian.

g. Hari ke 7 : Putar 3 kali dan pendinginan, dilakukan pemeriksaan telur dan hanya telur yang embrionya hidup yang dimasukkan kembali kedalam mesin tetas, suhu 101 ºF, ventilasi dibuka seluruhnya, air diperiksa dan jangan lupa dicatat.

h. Hari ke 8 : Putar 3 kali dan pendinginan, kontrol air. ventilasi dibuka seluruhnya.

i. Hari ke 9 : Putar 3 kali dan pendinginan.

j. Hari ke 10 : Putar 3 kali dan pendinginan.

k. Hari ke 11 : Putar 3 kali dan pendinginan.

l. Hari ke 12 : Putar 3 kali dan pendinginan.

m. Hari ke 13 : Putar 3 kali dan pendinginan, kontrol air.

n. Hari ke 14 : Putar 3 kali dan pendinginan. dilakukan pemeriksaan telur ke dua.

o. Hari ke 15 : Putar 3 kali dan pendinginan.

p. Hari ke 16 : Putar 3 kali dan pendinginan.

q. Hari ke 17 : Putar 3 kali dan pendinginan.

r. Hari ke 18 : Putar 3 kali dan pendinginan.

s. Hari ke 19 : Putar 3 kali dan pendinginan.

t. Hari ke 20 : Putar 3 kali dan pendinginan.

u. Hari ke 21 : Putar 3 kali dan pendinginan.

v. Hari ke 22 : Putar 3 kali dan pendinginan.

w. Hari ke 23 : Putar 3 kali dan pendinginan.

x. Hari ke 24 : Putar 3 kali dan pendinginan.

y. Hari ke 25 : Putar 3 kali dan pendinginan. dilakukan pemeriksaan telur ke tiga, suhu dikontrol. Ventilasi dibuka seluruhnya, air diperiksa jika perlu ditambah dengan air hangat. Jangan lupa dicatat.

z. Hari ke 26 : Tidak dilakukan pemutaran tetapi tetap dikontrol.

aa. Hari ke 28 : Pada hari ini biasanya telur sudah mulai retak.

ab. Hari ke 29 : Pada hari ini biasanya telur sudah menetas, anak itik yang sudah kering dikeluarkan dari mesin tetas.

3. Penanganan Anak itik

Setelah anak itik menetas mencapai umur satu hari, anak itik dipindahkan ke kandang box dan diberi pemanas sebagai ganti induk itik dan diberi pakan starter, pemeliharaan selanjutnya seperti memelihara itik unggas pada umumnya, untuk itik seyogyanya pemberian pakan dicampur air (sedikit basah).

4. Pengakhiran praktikum

Mesin tetas yang sudah selesai digunakan dicuci sampai bersih dan dicucihamakan kemudian dikembalikan ke ruang penetasan, seperti kondisi saat peminjaman, keadaan mesin tetas utuh, peralatan thermometer, rak maupun perlengkapan lainnya dikembalikan untuk disimpan atau digunakan lagi.

PUSTAKA

Edwin Soedjarwo.2000. Membuat Mesin Tetas Sederhana. PT. Penebar Swadaya. Jakarta.

Elly Listiyowati dan Kinanti Roospitasari. 1999. Puyuh Tata Laksana Budidaya Secara Komersial. PT Penebar Swadaya. Jakarta.

Rasyaf. 1991. Pengelolaan Penetasan. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

Suprijatna. E, Umiyati Atmomarsono, dan Rukyat Kartasudjana (2005). Ilmu Dasar Ternak Unggas. Penebar Swadaya. Jakarta.

Titik Sudaryani. 2003. Kualitas Telur. PT. Penebar Swadaya. Jakarta.

Titik Sudaryani dan Hari Santosa.2000. Pembibitan Itik Ras. PT Penebar Swadaya. Jakarta.

Tutik Nuryati, Sutarto, Muh. Khamim, Peni S. Hardjosworo. 2000. Sukses Menetaskan Telur. PT Penebar Swadaya. Jakarta.

3 komentar:

  1. pagi Pak
    salam kenal

    saya mau tanya Pak:
    1. pendinginan itu lebih jelasnya bagaimana??
    2. mulai hari ke 9 sampai heri ke 24. pengaturan ventilais bagaimana?

    BalasHapus
  2. Pendinginan biasanya dilakukan bersama-sama dengan pembalikan telur, dengan cara mengeluarkan telur tetas untuk penetasan secara manual. jika penetasan secara otomatis menggunakan (bentuk kabinet) tidak perlau dilakukan.
    Penagturan ventilasi dimulai pada hari ke 3 lubang ventilasi dibuka 1/3 bagian terus ditambah sedikit demi sedikit setiap hari sampai hari ke 7 dibuka penuh.

    BalasHapus
  3. ini hari ke 27 tapi telur belum kelihatan retak..pengalaman saya sebalumnya hari 26 sudah terlihat tanda2 mo netas..tingkat kematiannya sudah 30..jumlah masuknya sekitar 150, kayanya pasti bertambah laagi deh..saya jadi was-was nih..bisa netas ga ya..saya milih telur kebetulan bebeknya baru belajar bertelor....bulan2 pertama bertelur ..duuh gimana ya..bisa netas ato ga-ya..tolong di jawab ya..sebenernya saya juga ragu tuh waktu mo pake telurnya..tapi saya pikir ga papa dicoba,..tapi sedih juga kalo gagal, Makasih,

    BalasHapus