Kamis, 03 Mei 2012

PENGARUH PENGGUNAAN COMPLETE FEED SEBAGAI SUBSTITUSI RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum) TERHADAP PENAMPILAN PRODUKSI DOMBA


(The influence of complete feed as Pennisetum purpureum substitution
 for sheep production appearance)

A. Andiani Listyowati dan Sucipto*

ABSTRACT

The aim of this research was to study how the influence of complete feed as substitution for sheep production appearance. The object of this research were 18 local male sheep live stock about 12 months old with body weight about 20±2kg, grass, complete feed that was produced by feed processing unit STPP Magelang and drinking water. The feed that was given did not beside of iso protein.  The equipment that used were :  individual cage, weight, machine sit for livestock with 500 kg capacity, feed capacity weighing machine 5 kg, cage and writing equipment.
This research was carried out using complete random design contain 3 treatment and 6 restating.  The treatment were: T1 : Pennisetum purpureum 100% DM and complete feed 0% DM, T2 : Pennisetum purpureum 50% DM and complete feed 50% DM T3 : Pennisetum purpureum 0% DM and complete feed 100% DM.  The factor have been experience were : dry material consumption (DMC), crude protein consumption (CPC) and  Average Daily Gain (ADG). The data were analyzed using analysis of variance (ANOVA) one way and followed by Duncan analyze.
The result showed that using complete feed as Pennisetum purpureum  substitution had significant interaction with dry basis consumption, crude protein consumption and average daily gain (ADG) local male sheep (P<0,05). DM consumption in T1 treatment lower than DM consumption at T2 and T3 treatment (P<0,05). DM consumption at T2 treatment    (986,20 g/day) had the highest result (P<0,05). Crude protein consumption at T2              (97,34 g/ day) was not different with T3 (98,57 g/day), and both were higher than crude protein consumption at T1 treatment (P<0,05). ADG at T1 treatment (38,29 g) lower than T2 treatment (106,71 g) and T3 treatment (124,49 g), and ADG at T3 treatment was higher than T2 (P<0,05).
The conclution was: using  complete feed with different ratio, influence dry basis consumption, crude protein consumption and ADG local male sheep. The giving of Pennisetum purpureum  as sheep mayor feed can be changed all with complete feed.     

Keywords   : Complete feed , Pennisetum purpureum, Sheep
__________________
*  Staf Pengajar Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Magelang


DAFTAR PUSTAKA
Anggorodi, R.  1979.  Ilmu Makanan Ternak Umum.  Penerbit PT. Gramedia.  Jakarta.
Arora, S.P.  1989.  Pencernaan Mikroba Pada Ruminansia.  Gadjah Mada University Press.  Yogyakarta.

Chesworth, J. 1992.  Ruminant Nutrition.  Department of Animal Science.  College of Agriculture, Sultan Qaboos University,  Oman. 

Cullison , A. D.  1979.  Feed and Feeding.  2nd. Ed.  Reston Publishing Company.  Virginia.

Djajanegara, A. dan M. Rangkuti.  1989.  Penggemukan Ternak Domba.  BPTP.  Ungaran.

Hermanto.  2001.  Pakan Alternatif Sapi Potong.  Lokakarya Kaji Teknologi Pakan Ternak Alternatif.  Dinas Peternakan Propinsi Jawa Timur.

Kartadisastra. H. R. 1997. Penyediaan dan Pengelolaan Pakan Ternak Ruminansia. Kanisius. Yogyakarta.

Mahaputra, S., P. Kurniadhi, Rokhman dan Kadiran.  2003.  Analisis Biaya Pemeliharaan Domba dengan Complete Feed.  Buletin Teknik Pertanian.    Vol. 8 Nomor 2. 

Prawirokusumo, S.  1993.  Ilmu Gizi Komparatif.  Edisi Pertama.  BPFE.  Yogyakarta.

Puastuti, W. dan I. W.  Mathius.  2006.  Respon Domba Jantan Muda Pada Berbagai Tingkat Substitusi Hidrolisat Bulu Ayam Dalam Ransum.  Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian.  Bidang Ilmu-ilmu Peternakan.  Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (UPPM) Jurusan Penyuluhan Peternakan.  Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Magelang.

Praharani, L.  1999.  Evaluasi Produktivitas Induk Domba sebagai Akibat Seleksi Laju Produksi.  Prosiding Seminar Nasional Peternakan dan Veteriner.  Pusat Penelitian Peternakan.  Bogor.

Siregar, S. B.  1994.  Ransum Ternak Ruminansia.  Penebar Swadaya.  Jakarta.

Sodiq dan Abidin. 2002. Kiat Mengatasi Permasalahan Praktis Penggemukan Domba. Agromedia Pustaka. Jakarta.

Sutama, I. W.  1994.  Pengembangan Ternak Kambing Dan Domba Di Indonesia.  Pertemuan Aplikasi Paket Teknologi Pertanian ”Pengembangan Ternak Kambing Di Jawa Tengah”.  Departemen Pertanian.  Balai Informasi Pertanian Jawa Tengah.

Swastike. W., E. Baliarti dan A. Agus.  2006.  Pertambahan Bobot Badan dan Keberhasilan Sinkronisasi Estrus Pada Domba Dara Dengan Kualitas Pakan yang Berbeda.  Jurnal Agrosains. Program Studi Ilmu Peternakan.  Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada.

Tillman, A. D., H.  Hartadi, S. Rweksohadiprodjo, S. Prawiro Koessoemo, S. Lebdosukojo.  1991.  Ilmu Makanan Ternak Dasar.  Cetakan ke 5.  Fakultas Peternakan. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar